NASKAH PEMANASAN DENGAN TYPING MASTER SELAMA 5 MENIT
Pendidikan merupakan persoalan bangsa. Bangsa yang maju diindikasikan bahwa
pendidikannya berkembang untuk mampu
mengisi kebutuhan pembangunan. Untuk
menjadi Negara maju maka persoalan
sumber daya manusia menjadi posisi sentral. Melalui pendidikan maka
manusia pembangunan dapat diwujudkan. Sebagaimana paradigma fungsional dalam pendidikan bahwa orientasi pendidikan adalah untuk
mencerdaskan bangsa, yang mampu mengisi lowongan pekerjaan dan mampu membangun
bangsa secara berkelanjutan. Sebagaimana
tujuan pendidikan dalam GBHN, yakni tujuan pendidikan nasional adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga mampu menjadi manusia yang mandiri.
Manusia dapat memenuhi kebutuhan
hidup sendiri tanpa bergantung pada orang lain.
Untuk itu maka tujuan pendidikan satu sisi memberi bekal pada manusia untuk mempunyai
pengetahuan dan ketrampilan sehingga dapat difungsikan untuk melakukan
pekerjaan ataupun jasa yang memberikan peningkatan pada kehidupannya. Dan sisi lain bahwa melalui
pendidikan menjadikan manusia yang bermartabat, memiliki nilai-nilai luhur
yang menjadi pedoman dalam kehidupannya.
Pendidikan menjadi
investasi Negara. Hal ini
disadari bahwa pendidikan mampu meningkatkan kualitas manusia. Adanya
sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas maka
akan mudah beradabtasi dengan
tuntutan iptek untuk kebutuhan
peningkatan kerja dan karir. Hasil yang diperoleh dari pendidikan
adalah nilai tambah pada kualitas
masyarakat dan pada gilirannaya akan meningkatkan kualitas bangsa. Negara memberdayakan bangsanya melalui pemenuhan
kebutuhan kerja di berbagai sector
industri/perusahaan. Sekolah ataupun perguruan tinggi dibangun dan
dikembangangkan, yang pada gilirannya out
come yang dihasilkan tersebut akan
memiliki pengetahuan dan ketrampilan
membangun bangsanya melalui peradaban yang semakin maju. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dari berbagai
industri, birokrasi, dan sektor lainnya maka pendidikan berintegrasi dengan sector lain.
Untuk itu kebijakan pendidikan diarahkan untuk melakukan sinkronisasi dan bersinergi paling
tidak dengan tiga kementrian terkait.
Yakni kementerian tenaga kerja,
kementerian industri, kementerian ristek dan teknologi.
2158 hentakan
431,6 Hentaka permenit
NASKAH MENGETIK
KECEPATAN DENGAN TYPING MASTER
SELAMA
10 MENIT
Secara
etimologi sekretaris berasal dari kata:
secreet, yang berarti rahasia. Pada awalnya tugas sekretaris berkenaan
dengan tugas-tugas untuk membantu pimpinan tentang hal-hal yang bersifat
rahasia. Akan tetapi seiring dengan perkembangan organisasi maka tugas tersebut
semakin berkembang, yang meliputi tugas dekte, korespondensi dan yang
berhubungan dengan kerjasama organisasi.
Jadi pengertian sekretaris adalah orang yang membantu pimpinan dalam
menjalankan tugas kantor, yang meliputi tugas yang terkait dengan pencatatan,
pengolaan, pengadaan, pengiriman, system informasi dalam rangka peningkatan
efektivitas pekerjaan pimpinan. Menurut Dan M Barum and Ramon C,dalam Hand Book for Goverment
SecretaryStenographer bahwa: “Secretary is an assistant to a chief who
takes dictation, prepares correspondence, recieves visitors, checks of his
official engagements or appointments, and performs many order related duties
that increase the effesctivesness of the chief”
Dalam bekerja sehari-hari
sekretaris melakukan kegiatan dan
interaksi dengan pihak lain. Komunikasi tersebut dikenal dengan human relation. Human relation
merupakan interaksi antar manusia melalui kontak hubungan dengan sesamanya dan
dalam kontak hubungan tersebut kedua belah pihak saling berusaha untuk
memperoleh kepuasan karena pesan yang disampaikan mempunyai makna. Tidak semua
komunikasi akan menumbuhkan relation yang positif. Kontak hubungan diantara
komunikan dan komunikator adakalanya menimbulkan sesuatu yang tidak
menyenangkan dan sebaliknya akan membuahkan kepuasan dan kesenangan jika
diantaranya mencapai persepsi yang sama, kesediaan untuk saling memberi dan
saling menanggapi. Human relation dalam suatu organisasi sangat penting karena sebagai mediator untuk mencapai sebuah
kesepakatan untuk saling mengindahkan apa yang menjadi tujuan bersama.
Kemampuan human relation sangat erat
dengan kemampuan komunikasi dan kemampuan memahami orang lain. Thomas Wiyasa
Bratawidjaja (1996:61) mengatakan bahwa untuk berlangsung secara persuasive,
situasi komunikasi harus melibatkan upaya seseorang yang dengan sadar merubah perilaku seseorang
atau sekelompok orang dengan
melalui penyampaian pesan. Komunikasi
yang baik akan menentukan nilai
persahabatan. Komunikasi yang baik tidak terbatas pada pemakaian bahasa, akan
tetapi dipengaruhi juga oleh:
wajah/mimic wajah, bahasa tubuh.
Kemampuan
komunikasi harus dimiliki oleh sekretaris
karena pekerjaannya membutuhkan
lebih banyak berhubungan/ interaksi dengan orang lain.
Dalam setiap kesempatan bebicara dengan
orang lain atau kontak muka dengan klien usahakan untuk menyenangkan diantara
kedua belah pihak. Kontak pertama akan sangat memberi kesan untuk dapat
menjalin hubungan yang berikutnya. Oleh karena itu kesempatan pertama sangat
berharga untuk membangun hubungan yang selanjutnya. Perilaku demikian
dinamakan perilaku asertif. Dengan
bahasa lain perilaku asertif adalah
sikap yang ditunjukkan oleh komunikan/komunikator yakni berusaha menyenangkan,
berpendirian teguh, berkepribadian,
memperjuangkan keinginannya tanpa
orang lain merasa dirugikan, mengalah
untuk menang. Perilaku asertif didasari bahwa diantara kedua belah pihak, yakni
sebagai komunikan dan komunikator mempunyai kebutuhan,kepentingan dan hak yang
sama ditengah-tengah komunitas. Dengan
memiliki perilaku asertif akan lebih
mudah dalam mempengaruhi orang lain, akan lebih mudah
mentoleransi perbedaan dan secara hati-hati memasukkan ide-ide yang
barangkali sedikit ada pertentangan/perbedaan
dengan pihak lain. Dalam hal ini dapat dipakai sebagai modal dalam melakukan negosiasi lain untuk kepentingan kerjasama maupun
ketika memperjuang kepentingan
dihadapan koleganya. Negosiasi
ini juga dipakai ketika seseorang
melakukan komunikasi, yang tanpa disengaja atau secara tidak langsung dapat
mempengaruhi pola pikir/prinsip orang lain. Gaya seorang dalam negosiasi
mempunyai dua tipe, yakni asertif dan agresif. Tipe yang menunjang keberhasilan kerjasama adalah asertif, dimana
kedua belah pihak saling bekerjasama,musyawarah sehingga kepentingan kedua
pihak sama-sama dimenangkan sehingga dapat menjalin hubungan yang haromonis.
Sebaliknya tipe agresif dicirikan kedua belah pihak saling mempertahankan
kepentingannya masing-masing dan salah satu pihak ada yang dikalahkan